Laporan Praktikum Agroklimatologi Higrometer dan Kelembaban Relatif

 Agroklimatologi

Higrometer dan Kelembaban Relatif

  1. PENDAHULUAN
  • Latar Belakang

Dalam dunia pertanian, iklim sangat berpengaruh dalam tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman sehingga dibutuhkan data-data yang lengkap dan akurat tentang iklim dan cuaca dari suatu wilayah. Beberapa anasir iklim yang penting adalah: temperatur, kelembaban udara, angin, sinar matahari,curah hujan dan evaporasi. Untuk mengukur nilai dari beberapa anasir iklim tersebut diperlukan suatu alat-alat pengukur meteorologis.

Dalam kehidupan di bumi ini kelembaban udara merupakan salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kelembaban udara juga  menentukan bagaimana mahluk hidup tersebut dapat beradaptasi dengan kelembaban yang ada di lingkungannya. Kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan  tumbuhan budi daya.

Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan  tumbuhan budi daya. Dengan mengetahui kelembaban udara yang ada dilingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau  yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal.

Ada tiga macam pendekatan udara yang digunakan dalam bidang pertanian diantaranya kelembaban relatif, kelembaban mutlak, dan kelembaban spesifik udara yang menyatakan nilai nisbi antara uap air yang terkandung dan daya kandung maksimum uap air diudara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang dinyatakan dalam persen (%). Dan pada makalah ini penulis akan lebih membahas mengenai kelembaban relatif dari suatu termometer bola basah dan bola kering dalam sangkar cuaca.

  • Rumusan Masalah

            Dengan mengamati latar belakang yang telah dikemukakan penulis sebelumnya maka dapat ditarik beberapa masalah yang pada saat ini akan dijadikan rumusan masalah, dan yang akan dibahas dalam makalah ini. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah:

  1. Apa itu kelembaban relatif ?
  2. Apa itu higrometer dan bagaiamana prinsip kerjanya?
  3. Bagaimana cara perhitungan dalam mencari nilai kelembaban relatif pada bola basah dan bola kering dalam sangkar cuaca ?
  4. Apa pengaruh kelembaban terhadap kegiatan dibidang pertanian dan terhadap tanaman pertanian ?
  • Tujuan Penulisan
    1. Untuk memahami mengenai kelembaban relatif
    2. Untuk mengetahui definisi higrometer dan prinsip kerja higrometer
    3. Untuk mengetahui cara perhitungan kelembaban relatif pada bola basah dan bola kering dalam sangkar
    4. Untuk mengetahui pengaruh kelembaban terhadap kegiatan dibidang pertanian
  • Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah sebagai bahan pembelajaran penulis dalam pembuatan makalah selanjutnya, sebagai bahan ajar dalam menambah wawasan bagi para pembaca.

 

2. TINJAUAN PUSTAKA

  • Definisi Kelembaban Relatif

Kelembapan udara adalah kadar uap air yang ada di udara. Dimana kelembapan udara merupakan bagain dari komponen iklim yang memiliki pengaruh terhadap lingkungan. Kelembapan udara disuatu tempat dapat berpengaruh pada semua aktivitas yang kita lakukan, terkhusus pada pertanian.

Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air jenuh pada temperatur tersebut. Pengertian lain dari RH adalah perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada suatu waktu tertentu dengan jumlah uap air maksimal yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada tekanan dan temperatur yang sama.

Kelembaban relative dapat diukur dengan menggunakan dua buah termometer yaitu termometer bola basah dan bola kering. Termometer bola basah ialah termometer yang dibungkus dengan kain kasa dan kapas yang dibasahi pada bagian ujung termometer. Dan termometer bola kering ialah termometer biasa.

  1. Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
  2. Thermometer Bola Basah : tabung air raksa dibasahi agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi atau titik jenuh. Saturasi atau titik jenuh ialah suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

Alat ini berfungsi untuk mengukur temperatur udara.

 

2.2 HIGROMETER

Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.(Anonim, 2010)

3. PEMBAHASAN

Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air. Kelembaban udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat di lihat, yang merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air  yang melayang-layang di udara. Kabut melayang laying dekat permukaan tanah, kalau awan melayang- layang di angkasa. Banyaknya uap air yang dikandung oleh hawa tergantung pada temperatur. Makin tinggi temperatur makin banyak uap air yang dapat dikandung oleh hawa. Kelembaban banyak macamnya, yaitu diantaranya kelembaban relatif, kelembaban mutlak, dan kelembaban spesifik udara. Dan yang akan dibahas hanya kelembaban relatif. Disini juga akan dibahas mengenai higrometer beserta prinsip kerjanya, cara perhitungan dalam mencari nilai kelembaban relatif, dan pengaruh kelembaban terhadap kegiatan dibidang pertanian.

  • Kelembaban Relatif

Kelembaban relatif didefinisikan sebagai perbandingan fraksi molekul uap air di dalam udara basah terhadap fraksi molekul uap air jenuh pada suhu dan tekanan yang sama, atau perbandingan antara tekanan persial uap air yang ada di dalam udara dengan tekanan jenuh uap air yang ada pada temperatur yang sama. Kelembaban relatif dapat dikatakan sebagai kemampuan udara untuk menerima kandungan uap air, jadi semakin besar RH semakin kecil kemampuan udara tersebut untuk menyerap uap air. Pengerian lain, Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air jenuh pada temperatur tersebut.

 

 

  • Higrometer

Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.

Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembapan yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.

Hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara relative (RH).
Higrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius.
Ada bentuk higrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yang dipasang didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada raksanya di termometer satu yang untuk mengukur kelembaban dan satu lagi yang mengukur suhu. yang bundar ya dibaca skalanya.
Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan hygrometer selama pembacaan haruslah diberi aliran udara yang berhembus kearah alat tersebut, ini dapat dilakukan dengan mengipasi alat tersebut dengan secarik kertas atau kipas. Sedangkan pada slink, alatnya harus diputar.
Prinsip Kerja Higrometer

Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama dipergunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab (bagian bawah thermometer diliputi kain/kapas yang basah). Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Hygrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukkan kelembaban yang satu menunjukkan temperatur. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. Skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius.

 

  • Cara Perhitungan Dalam Mencari Nilai Kelembaban Relatif

Untuk menentukan kelembaban relatif % dari suhu bola kering dan suhu bola basah adalah dengan melihat perhitungan berikut:

 %Kelembaban Relatif = Suhu Bola Kering – Suhu Bola

Data pengamatan, misalnya pada vegetasi Lapangan Terbuka yang dicatat setelah 10 menit :

Suhu bola kering         : 33 0C

Suhu bola basah          : 29 0C

 

%Kelembaban Relatif = Suhu Bola Kering – Suhu Bola Basah

= 33 0C – 29 0C

= 4 0C

Selisih yang didapat adalah 4 0C , setelah mendapatkan selisih bola kering dan bola basah, maka kelembaban relatif (%) dari suhu bola basah dan bola kering yang terdapat pada tabel adalah 73 0C.

 

  • Pengaruh Kelembapan Dalam Bidang Pertanian

Dalam kehidupan di bumi ini kelembaban udara merupakan salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kelembaban udara juga menentukan bagaimana mahluk hidup tersebut dapat beradaptasi dengan kelembaban yang ada di lingkungannya.

Dalam bidang pertanian kelembaban udara biasanya digunakan untuk meningkatkan produktifitas dan perkembangan tumbuhan budi daya. Dengan mengetahui kelembaban udara yang ada dilingkungan tempat yang akan di tanam tumbuhan, kita dapat menentukkan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, misalnya tanaman bakau yang ditanam pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal, sebaliknya jika bakau tersebut di tanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara maksimal.

Ada tiga macam pendekatan udara yang digunakan dalam bidang pertanian diantaranya kelembaban mutlak, kelembaban spesifik dan kelelembaban relative udara yang menyatakan nilai nisbi antara uap air yang terkandung dan daya kandung maksimum uap air diudara pada suatu suhu dan tekanan tertentu, yang dinyatakan dalam persen (%).

Pengaruh kelembaban relatif terhadap Produksi Tanaman secara langsung mempengaruhi hubungan air tanaman dan secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan daun, fotosintesis, penyerbukan, terjadinya penyakit dan hasil akhirnya ekonomi. Pertumbuhan daun tidak hanya tergantung pada kegiatan sintetis yang dihasilkan dari proses biokimia tetapi juga pada proses fisik dari pembesaran sel.

Selain RH mempengaruhi pertumbuhan daun, RH juga mempengaruhi Fotosintesis proses transpirasi meningkat menyebabkan defisit air di pabrik. Dimana defisit air menyebabkan penutupan sebagian atau penuh stomata dan meningkatkan ketahanan mesofil menghalangi masuknya karbon dioksida.
RH juga mempengaruhi penyerbukan dimana kelembaban udara yang cukup rendah menguntungkan untuk pemberian benih pada suatu lahan yang diatur dalam pemberian pasokan air yang memadai. Misalnya, benih diatur dalam gandum tinggi 60 persen dibandingkan dengan RH 80 persen ketika ketersediaan air dalam tanah tidak membatasi. Pada serbuk sari RH yang tinggi mungkin tidak tersebar dari anther (serbuk sari).

Peristiwa serangan hama serangga dan penyakit yang tinggi di bawah kondisi kelembaban tinggi perkecambahan spora jamur mudah mudah berkembangbiak pada tanaman. Sebagai contoh Penyakit hawar dari kentang dan teh menyebar lebih cepat dalam kondisi lembab. Beberapa serangga seperti kutu daun dan berkembang lebih baik dalam kondisi lembab.

Secara garis besar, pengaruh kelembaban pada bidang pertanian yaitu mengurangi evapotranspirasi, meningkatkan beban panas tanaman, mempengaruhi penutupan Stomata, Mengurangi serapan CO2, mengurangi pengaruh transpirasi translokasi bahan makanan dan nutrisi.

Contoh pengaruh kelembaban pada bidang pertanian adalah pada contoh Budidaya tanaman karet di daerah bercurah hujan tinggi kurang optimal bagi pertumbuhan dan produksi tanaman karet itu sendiri, sebagaimana ditampilkan pada kajian ini. Di daerah yang bercurah hujan tinggi seperti di Kabupaten Bogor produktivitas karet per areal tanam menjadi lebih rendah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata wilayah se-propinsi Jawa Barat. Dalam kondisi wilayah yang memiliki curah hujan tinggi, lama penyinaran matahari yang bermanfaat untuk fotosintesis tanaman menjadi lebih rendah. Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Bogor sering disertai dengan angin kencang atau angin berkecepatan tinggi yang dapat menumbangkan pohon atau mematahkan batang tanaman karet dan mengakibatkan menurunnya populasi tanaman per hektar. Intensitas hujan yang tinggi juga menyebabkan kelembaban udara yang tinggi dan mengakibatkan mudahnya tanaman karet terserang penyakit. Siklus musim setahun turut mempengaruhi pula siklus produksi tanaman karet yaitu, terdapat musim-musim dengan produktivitas rendah dan terdapat pula musim-musim dengan produktivitas tinggi.

 

4. PENUTUP

 

  • Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa, Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity) adalah rasio antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air jenuh pada temperatur. Alat untuk mengukur kelembaban adalah higrometer yang menggunakan temperatur suhu bola kering dan temperatur suhu bola basah. Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. Dengan cara pengukuran kelembaban (suhu bola basah – suhu bola kering) setelah mengetahui selisihnya maka kelembaban dapat dilihat pada tabel kelembaban relatif yang telah ditentukan.

Kelembaban udara merupakan salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Di bidang pertanian , kelembaban relatif mempunyai peranan yang sangat penting terhadap Produksi Tanaman secara langsung mempengaruhi hubungan air tanaman dan secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan daun, fotosintesis, penyerbukan, terjadinya penyakit dan hasil akhirnya ekonomi. Secara garis besar, pengaruh kelembaban pada bidang pertanian yaitu mengurangi evapotranspirasi, meningkatkan beban panas tanaman, mempengaruhi penutupan Stomata, Mengurangi serapan CO2, mengurangi pengaruh transpirasi translokasi bahan makanan dan nutrisi. Itulah yang dapat kami simpulan dari pembahasan ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ariffin. 1989. Dasar – Dasar Klimatologi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. p 61-66. Diakses pada tanggal 21 November 2013

Stoecker, W.F and jones, J.W. 1989. Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, edisi ke-2. Alih bahasa Ir. Supratman Hara. Jakarta : Erlangga . Diakses pada tanggal 21 November 2013

Anonim. 2009. http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/2009/06/09/jenis-fungsi-dan-kalibrasi-beberapa-alat-ukur-di-laboratorium-konversi-energi-teknik-mesin-uns/ . Diakses pada tanggal 21 November 2013

Anonim. 2010. http://kdi2pgsdunib.blogspot.com/2010/10/higrometer.html. Diakses pada tanggal 21 November 2013

Anonim. 2010. http://didisigar.blogspot.com/2010/12/higrometer-hygrometer.html. Diakses pada tanggal 21 November 2013

Anonim. 2009. http://abuhaniyya.files.wordpress.com. 2009. Kelembaban Udara, Diakses pada tanggal 21 November 2013.

Anonim. 2009. http://one.indoskripsi.com/node/714. 2009. Kelembaban Udara. Diakses pada tanggal 21 November 2013

Anonim . 2011. http://www.cuacajateng.com/kelembabanudara.html . Diakses pada tanggal 21 November 2013

Leave a comment